Minggu, 21 Juni 2009

PERBEDAAN PERILAKU REMAJA DAERAH URBAN DAN RURAL TERHADAP SEKSUAL PADA PELAJAR SMP NEGERI DI SUMATERA SELATAN TAHUN 2008

Nurna Ningsih, Nia Risa Dewi, Miranti F Iswari* Ismar Agustin**

 

 

* Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNSRI Palembang

** Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Palembang

 

Abstrak

Pada seorang remaja, perilaku seksual dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas. Perilaku seksual yang tidak benar dapat memicu terjadinya penyakit hubungan seksual dan berkembangnya perilaku amoral. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) seksual murid kelas IX  antara SMP Negeri 3 Palembang dan SMP Negeri 1 Pemulutan Sumatera Selatan Tahun 2008. Disain penelitian deskriptif non eksperimental, dengan jumlah sampel 232 orang, dengan metode multistages random sampling. Analisis data menggunakan program komputer SPSS 12 dengan Chi- square, dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kemaknaan 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  karakteristik responden di SMP Negeri 3 Palembang kebanyakan murid berusia 14 tahun (71,8%) dengan jenis kelamin yang hampir berimbang antara laki-laki (47,7%) dan perempuan (52,3%). Sedangkan karakteristik responden di SMP Negeri 1 Pemulutan didapatkan kebanyakan murid berusia 14 tahun (72,4%) dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (67,2%). Kategori pengetahuan kurang terhadap sex pada murid kelas IX di SMP Negeri 3 Palembang 4,6% dan di SMP Negeri 1 Pemulutan 53,4%.  Kategori sikap negatif terhadap sex pada murid kelas IX di SMP Negeri 3 Palembang 42% dan di SMP Negeri 1 Pemulutan 39,7%. Tindakan negatif terhadap sex pada murid kelas IX di SMP Negeri 3 Palembang 19,5% dan di SMP Negeri 1 Pemulutan 8,6%. Terdapat perbedaaan yang signifikan antara pengetahuan murid kelas IX SMP Negeri 3 Palembang dengan SMP Negeri 1 Pemulutan terhadap sex.,(p= 0,000). Namun, tidak ada perbedaaan yang signifikan antara sikap (p=0,878) dan tindakan (p= 0,085) murid kelas IX SMP Negeri 3 Palembang dengan SMP Negeri 1 Pemulutan terhadap sex. Jadi dapat disimpulkan hanya pengetahuan sex yang memiliki perbedaan yang signifikan antara murid remaja di SMP Negeri 3 Palembang (daerah Urban) dan SMP Negeri 1 Pemulutan (daerah Rural), sedangkan sikap dan tindakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk itu Perlu upaya peningkatan pengetahuan yang benar dan sehat tentang seksual pada siswa SMP daerah urban dan rural, khususnya di SMP Negeri 3 Palembang dan SMP Negeri 1 Pemulutan.

 

Kata Kunci: pengetahuan, sikap, tindakan, sekolah , sex

 

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG BERSALIN IRNA KEBIDANAN RSUD PALEMBANG BARI PADA JULI 2008

Nurna Ningsih, Yeni Fuspita* Ismar Agustin**

 

* Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNSRI Palembang

** Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Palembang

 

Abstrak

IMD adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir dengan cara ketika bayi lahir, tali pusat bayi dipotong dan tubuh bayi hanya dikeringkan kecuali bagian tangan, tanpa dimandikan bayi langsung diletakkan pada dada ibu agar bayi mencari sendiri puting ibunya ( merangkak mencari payudara ) hingga akhirnya mulai menyusu. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu cara untuk menurunkan Angka Kematian Bayi ( AKB ) usia 28 hari yang masih tinggi sebesar 22%. Namun, praktik IMD khususnya di Indonesia masih sangat rendah. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2002, IMD di Indonesia hanya sebesar 3,7%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam peran tenaga keperawatan dalam pelaksanaan IMD di ruang bersalin IRNA Kebidanan RSUD Palembang BARI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif ( participan observation ) dan wawancara mendalam ( indepth interview ). Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari : Ka. SMF Anak dan Kepala Ruangan Neonatus RSUD Palembang BARI, 3 orang tenaga keperawatan pelaksana, dan 3 orang ibu post-partum. Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin IRNA Kebidanan RSUD Palembang BARI dari minggu pertama hingga minggu ketiga Juli 2008.Hasil penelitian menunjukkan program IMD telah dilaksanakan di ruang bersalin IRNA Kebidanan RSUD Palembang BARI, namun pelaksanaannya belum optimal serta masih adanya kekeliruan seperti : bayi dibantu dalam mencari puting susu ibu, IMD dilakukan sangat singkat hanya sampai plasenta lepas sehingga bayi belum sempat menemukan puting susu dan juga bayi dibungkus dengan popok. Terkait pelaksanaan IMD ini, tenaga keperawatan telah melaksanakan perannya sebagai pelaksana ( caregiver ), tetapi perannya sebagai pendidik (educator) belum dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk mengoptimalkan dan meminimalkan kekeliruan pelaksanaan IMD disarankan agar pihak RS atau bagian yang bertanggung jawab mensosialisasikan tentang IMD untuk menyampaikan kembali tentang prosedur pelaksanaan IMD yang benar kepada bidan dan perawat yang terkait, dan kepada tenaga keperawatan agar lebih memaksimalkan perannya baik itu sebagai pendidik ataupun pelaksana demi menunjang pelaksanaan IMD pada ibu dan bayi.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Breastfeeding